Jakarta – Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia), melalui Program Doktor Sejarah Peradaban Islam Fakultas Islam Nusantara, kembali menggelar Ujian Terbuka Promosi Doktor. Amin Udin berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Monopoli dan Perdagangan Lada di Lampung (Studi Sejarah Masa Penjajahan Belanda 1830-1935 M.)” pada Jumat, 17 Januari 2025, di Aula Jakoeb Oetama Unusia.
Penelitian Amin Udin mendalami monopoli perdagangan lada oleh VOC di Lampung, dengan fokus pada dampaknya terhadap tatanan sosial, politik, dan ekonomi masyarakat. Ia mengungkapkan bahwa kebijakan kolonial tersebut turut memengaruhi hubungan kekerabatan dan struktur sosial yang sebelumnya diwarnai oleh nilai-nilai Islam. “Lampung, pada masa itu, merupakan wilayah yang memiliki hubungan erat dengan Kesultanan Banten, yang menjadi salah satu pusat peradaban Islam. Kebijakan monopoli Belanda membawa dampak signifikan terhadap stabilitas sosial dan kesejahteraan masyarakat yang berbasis pada nilai-nilai keislaman,” jelas Amin.
Lada, sebagai komoditas unggulan, tidak hanya bernilai ekonomi tinggi tetapi juga menjadi bagian dari interaksi dagang yang berlandaskan prinsip-prinsip Islam, seperti keadilan dan kesejahteraan umat. Amin berharap penelitiannya dapat memberikan kontribusi untuk memahami lebih dalam bagaimana penjajahan berdampak pada integrasi nilai-nilai Islam dalam masyarakat lokal.
Sidang ini dihadiri oleh tim penguji yang terdiri dari Dr. Siti Nabilah, S.Sos.I, M.Pd sebagai Ketua, Dr. Moh. Yusni Amru Ghozali, M.Ag sebagai Sekretaris, Dr. Ahmad Su’adi, MA.Hum sebagai Promotor, Dr. Ayatullah, M.Ud sebagai Co-Promotor, Dr. Ngatawi Al Zastrouw, M.Si sebagai Penguji I, dan Dr. Ishom El Saha, M.Ag sebagai Penguji II.
Para penguji memberikan sejumlah catatan penting untuk menyempurnakan disertasi. Salah satu masukan adalah memperluas kajian komparatif dengan sumber-sumber asing dari Timur Tengah yang erat kaitannya dengan komunitas Islam di Nusantara. “Hal ini akan memperkuat argumen bagaimana perdagangan lada saat itu tidak hanya menjadi isu ekonomi, tetapi juga berhubungan dengan dinamika peradaban Islam yang lebih luas,” ungkap salah satu penguji.
Setelah sidang selesai, Amin menyampaikan rasa syukur dan pesan untuk tetap menjaga semangat keilmuan Islami. “Alhamdulillah, saya merasa lega bisa menyelesaikan studi ini. Sebagai bagian dari masyarakat Lampung, saya berharap penelitian ini menjadi inspirasi bagi teman-teman lainnya untuk terus menggali ilmu dengan semangat keikhlasan dan kebermanfaatan, sebagaimana ajaran Islam yang menekankan pentingnya ilmu pengetahuan bagi kemaslahatan umat,” tuturnya.
Penelitian Amin Udin diharapkan dapat memberikan perspektif baru dalam memahami sejarah perdagangan lada di Lampung sekaligus menjadi kontribusi berharga dalam kajian sejarah peradaban Islam Nusantara.